Wednesday, November 30, 2011

Duniawi

Alhamdulillah, dapat juga meluangkan sedikit masa untuk berkongsi pandangan terhadap kehidupan ini.

Hidup ini umpama sebuah pelayaran. Seringkali kita terkapar-kapar lalu hampir tenggelam dalam kesibukan kita mengejar dunia hingga tidak mampu untuk kita menghulurkan tangan memohon kelapangan dari Allah SWT. Kesibukan sering menjadikan kita lupa bahawa hidup kita ini ada Pemiliknya hingga kita merasakan hidup ini adalah milik kita sepenuhnya.

Ya, kesibukan itulah yang menghalang kita untuk duduk sejenak berfikir dan cuba menghargai kehidupan yang sementara ini. Kehidupan juga yang sering menjadikan kita hilang arah tuju lalu kita menjadi manusia yang serba baru dan asing dalam kehidupan kita sendiri. Kita tidak merasakan keasingan ini hinggalah mereka yang begitu berharga dalam kehidupan kita meninggalkan kita seorang demi seorang.

Begitulah besarnya kesan kesibukan dalam kehidupan kita. ia mampu mengubah watak bahkan hala tuju hidup kita. Ia mampu meragut kasih sayang seorang ayah atau ibu terhadap anak-anak atau memutuskan rasa kasih dan hormat seorang anak terhadap kedua orang tuanya. Ia mampu meragut kebebasan lalu mengurungkan jiwa kita dalam sangkar dunia yang mempesonakan.

Saya tidak mengajak anda semua berehat dan bersantai kerana rehat dan santai itu keperluannya terlalu sedikit tetapi saya ingin mengajak diri saya dan anda semua merenung semula kehidupan kita: Apa yang kita sibukkan, apa yang menjadikan kita sibuk, kemana kita sibukkan kehidupan kita, adakah kita perlu sibuk dalam setiap detik kehidupan.

Jangan kita pandang rendah terhadap kesibukan yang sentiasa mengerumuni jiwa kita. Perlu ada saat-saat untuk kita duduk dan meletakkan kembali asas kehidupan. Kita perlu sedar siapa kita sebenarnya; ayah, ibu, anak, pekerja, hamba Allah SWT.....

Perkongsian dan peringatan ini sebenarnya saya tujukan untuk anda dan lebih lagi diri saya sendiri. Sememangnya Oktober hingga Januari merupakan saat yang begitu menyibukkan bagi saya. Jika tidak berhati-hati, kesibukan ini menjadikan saya robot yang hilang perasaan terhadap orang yang disanyangi. Dan saya juga yakin bahawa anda juga seringkali ditenggelami kesibukan ini, cuma pada waktu yang berbeza.



FAMILY I ran into a stranger as he passed by, "Oh, excuse me Please" was my reply.
He said, "Please excuse me too; Wasn't even watching for you."

We were very polite, this stranger and I.
We went on our way and we said good-bye.
But at home a different story is told,
How we treat our loved ones, young and old.
Later that day, cooking the evening meal,
My daughter stood beside me very still.
When I turned, I nearly knocked her down.
"Move out of the way," I said with a frown.
She walked away, her little heart was broken. I didn't realize how harshly I'd spoken.

While I lay awake in bed,
God's still small voice came to me and said,
"While dealing with a stranger, common courtesy you use,
But the children you love, you seem to abuse.

Look on the kitchen floor,
You'll find some flowers there by the door.
Those are the flowers she brought for you.
She picked them herself: pink, yellow and blue.
She stood quietly not to spoil the surprise, and you never saw the tears in her eyes."

By this time, I felt very small, and now my tears began to fall.
I quietly went and knelt by her bed;
"Wake up, little girl, wake up," I said.
"Are these the flowers you picked for me?"
She smiled, "I found 'em, out by the tree.
I picked 'em because they're pretty like you.
I knew you'd like 'em, especially the blue."
I said, "Daughter, I'm sorry for the way I acted today;
I shouldn't have yelled at you that way."
She said, "Oh, Mom, that's okay. I love you anyway."
I said, "Daughter, I love you too, and I do like the flowers, especially the blue."

Are you aware that: If we die tomorrow, the company that we are working for could
easily replace us in a matter of days. But the family we left behind will feel the loss for the rest of their lives. And come to think of it, we pour ourselves more into work than to our family --an unwise investment indeed.
So what is behind the story?
You know what is the full word of family?
FAMILY= (F)ATHER (A)ND (M)OTHER, (I) (L)OVE (Y)OU!

No comments:

Post a Comment